Suatu hari dibulan September

Setiap hari langit dikotaku mengabu setiap menjelang magrib.
Sungguh hal baik untuk rindu dan kenang untuk tetap tinggal dikepala dan tak memilih tanggal.

7hari yang lalu sejak memutuskan pergi, segalaku sungguh tak pernah baik-baik saja.

Aku selalu percaya bahwa tak ada yang lebih baik dari doa-doa, meski pedih, meski luka, meski sedih, meski lelah, meski sangat rapuh segalanya akan lebih baik dengan doa.

Bagaimana kabarmu?
Baik-baikkah?
Bahagia kah?
Aku sering bertanya-tanya sendiri perihalmu namun selalu saja urung untuk menanyakannya langsung padamu.

Saya rindu.
Suatu hari di september yang lain sekiranya kau datang sebagai seseorang yang pernah kucintai hingga lupa bahwa aku telah menghentikan tahun-tahun menugguku demi kamu.

Komentar

Postingan Populer