Museum hati

Apa yang coba kau hapus,sayang..
Menara gedung lantai 17
Dinding tebal berlapis marmer
Tinta hitam di seragammu
Warna merah pada langitmu
Atau seseorang dalam hatimu

Tidak ada yang pernah benar-benar menjadi pemenang.
Hanya kau..
Iya hanya kau yang pernah sekali mengaku kalah untuk kemenanganku memenangkan senyummu (dikepalaku)
Katamu.
"Aku gagal menyebrangkan perasaanku ke matamu"
Itulah mengapa senyumku hanya hidup di kepalamu,sayang.

Lalu?
Biarlah jendela -jendela itu yang menjawab kepergianmu sebagai bagian pagi yang ingin ku museumkan di hari minggu.
Yang selalu kau sebut namun luput kau kunjungi sebagai tempat kenangan tersimpan rapi
(Museum)

Komentar

Postingan Populer