Hari ini

ammaku selalu mengatakan untuk tidak bertemankan kopi kala sedang ada mendung di kepalaku.
Katanya:  ia bukan teman yang baik untuk jantungmu.

Kepalaku sedang tidak mendung Ma'
Kepalaku dirundung cemas dengan sedikit kehilangan.
Amma' tau, itu melahirkan bah dikepalaku.
Siapa sangka hari yang tadinya cerah tiba-tiba turun hujan yang sangat deras...deras sekali.
Segala yang menggunung dikepala akhirnya runtuh..
Aku tertimbun dalam pikiran ku sendiri.
Siapa teman baik yang akan datang mencari ku di reuntuhan pikiran?

Perihal itu aku selalu kalah dan tenggelam berkali-kali..
Akhir-akhir ini aku selalu saja kalah ma'.
Kalah oleh hal-hal yang pernah kumenangkan..
Kalah oleh hal-hal yang pernah berbaik hati padaku
Hari ini senin dan aku memilih menenggelamkan diri saja diantara reuntuhan pikiran-pikiran hari minggu...

Semesta sudah terlalu banyak mengabarkan kabar ..
Langit sudah terlalu rapuh untuk rahasia-rahasia masa lalu
Angin sudah terlalu tua untuk kisah-kisah cinta masa kanak-kanak matahari
Bulan sudah terlalu terang untuk cerita cinta pangeran
Sementara senja sudah terlalu jingga untuk kau sematkan rindu berkarung-karung.
Sesekali kirimi dirimu sendiri kabar tentang rahasia masa lalu perihal cinta kanak-kanak matahari dengan cinta pangeran negeri seberang yang memendam berkarung-karung rindunya.
Coba tebak rasanya di dadamu!!! Aku memilih merasakannya dibanding menebaknya.
Dan kau hanya menebak.
Kau kalah tuan !!

Pada akhirnya kita gagal membaca musim sebagai tabah yang tak berujung.
Menanti dan kembali menunggu demi musim-musim yang pasti membawa harapan yang di nanti.
Jalan-jalan di bangun sebagai penghubung seorang yang satu dan lainnya
Dibentang jauh -jauh dan berarah,mana mungkin tak membawamu sampai pada satu orang..
Tak ada senja juga lagu yang di hadirkan hari senin melalui kalendermu, tidak denganku..
Di kepalaku senja selalu hadir sebagai penanda pulang bagi yang belum pergi.
Bagaimana tidak ia selalu menjadi rahasia yang dilalap waktu,tetap tinggal meski mengaku pergi, lalu mengaku pulang meski tak kemana-mana.
Hakikat berpindah, biarlah jalan -jalan dilebarkan dan dipanjangkan.
Aku disini saja.

Komentar

Postingan Populer