Pagi yang lain

Bagaimana rasanya ketika harapanmu patah.
Bagaimana rasanya ketika seluruh senyummu hilang.
Bagaimana rasanya ketika kau tak lagi punya seluruh keajaiban.

Saat semua ingin kupertaruhkan, seketika segala hal kau runtuhkan, membuatku kemudian takut  melanjutkan lagi untuk percaya bahwa semesta telah ajaib mempertemukan kita.

Segala kenang kemudian satu persatu tanggal dan tak ingin kumiliki lagi.
Aku tak ingin mengingat kali pertama kita bertemu..
Aku tak ingin mengingat bagaimana kita berjalan bersama melewati rak-rak buku
Aku tak ingin mengingat bagaimana kita menyusuri jalan di hari yang panas
Aku tak ingin mengingat sesering apa kita naik kendaraan itu untuk sekedar bersama
Aku tak ingin mengingat jalan-jalan mana yg sering kita lalui
Aku tak ingin mengingat makanan yang sering kita makan bersama.
Aku tak ingin mengingat caramu tersenyum disaat lelahmu
Aku tak ingin mengingat caramu memakai baju
Aku tak ingin ingat wajah bangun pagi mu
Aku tak ingin mengingat rasa pelukan-pelukan kita
Aku tak ingin mengingat malam-malam panjangku menunggumu
Aku tak ingin mengingat bagaimana segala hal terjadi
Bahkan aku tak ingin mengingat akhir cerita semalam.

Tapi..
Aku cuma punya hati.
Aku tak punya daya menjadi seperti yg kuingin.
Ada yang sejak dulu ada,  pergilah
Aku tahu cara menepi, aku tahu cara berjalan mundur dan tahu cara pulang kerumahku sendiri.
Tanpa kenangan "kita" lagi.
Maafkan jika seorang sepertiku mencintai dengan Cinta yang besar.
Berbahagialah setelah hari ini, akhirnya kamu memiliki kisah yang kamu inginkan.
Baik-baiklah mencintai.
Kita akan kembali menjadi kita yang lain.
Barangkali kau akan melangkah maju sementara aku masih akan tetap disini, mengemasi segala kenang yang tercipta, melawan rindu-rindu yg menyesakkan.

Komentar

Postingan Populer