memorablia patah hati

angin berhembus perlahan ,langit malam memamerkan jutaan bintang-bintang berkerlip.
kelam sedang pekat mengerubungi kepala semenjak kehilanganmu
sepi bertepuk tangan keras seolah sedang memenangkan pertandingan
"aku juara satu" ujar sepi
kepalaku yang tadinya disibukkan dengan senyummu kini hanya menjadi kota dengan pasar malam yang tak berpengunjung
dadaku yang tadinya selalu tabah atas segala uji yang datang mendadak menjadi sesak oleh serpihan-serpihan hati yang berserakan
mataku yang tadinya selalu terduh bila memandangmu lalu menjadi kosong,entah harus bagaimana memandang semesta.
segalanya kemudian memuai menuju langit,perasaan-perasaanku mulai tak mengenal rasa lain selain "nyeri"

Aku tak sanggup pergi lebih jauh lagi
tersesat kemudian lalu memulai lagi menyusun satu demi satu perasaan yang kusebut "jatuh cinta"
kali ini patah hati sampai padaku dan menyergap kedalaman hati
membuatnya bertemankan sunyi
tak ada bising yang terdengar disana selain sunyi
ruang-ruang mulai tertutup rapat hingga jerit kesakitan pun tak ku biarkan terdengar
semua cahaya padam dan berganti temaram
udara yang mengisi pun semakin berdesak mencari jalan menuju semesta di luar sana

meski hati tak lagi sama
doaku tetap sama
dan berharap harapanku tak lantas patah di tanganku sendiri

Komentar

Postingan Populer