Dan waktu

Menghitung sore-sore sendu tanpa temu.
Menghitung seberapa sering rindu-rindu tiba.
Berapa banyak waktu yang kita punya sekarang?

Februari hampir lalu dan sebentar lagi jarak yang semakin jauh akan kita tempuh lagi.  Tahun kedua dan jarak ratusan kilometer menunggu kita bersama uji restu semesta.

Aku menjadi orang yang gemar menghitung hari-hari temu kita.  Berapa banyak temu algi yang bisa kita tunaikan sebelum kelak berjuang dengan perasaan kita ketika benar-benar tak bisa menempuh jarak.

Sore-sore sebelum ini di kehidupan kita, masih ada senja yg bisa kita nikmati berdua ditiap sabtu sore.  Masih ada cecap kopi di cafe, menjejali jalan kota, makan-makanan kesukaan, menjelajahi pasar malam di setiap sabtu malam. Dan kembali menghitung jarak temu kembali di hari minggu.  Meski sabtu dan minggu tak selamanya milik kita, namun ada sayang yang selalu rela menebas jarak hanya untuk temu dan mencipta kenang. 

Februari penghabisan esok, aku semakin takut melangkah.  Aku takut kita kaan kehilangan banyak sabtu dan minggu kita atau jika memang semesta telah membacakan takdir kita, barangkali kau pun aku akan memilih untuk menerima takdir.  Kau dengan keputusan ibumu dan aku yang tak bisa berbuat apa-apa.

Semoga kita menemukan akhir yang baik..

27 Feb 2019
18:04 wita
Aku dikotaku
Kamu dikotamu

Komentar

Postingan Populer