Untukmu yang terlambat

Kepalaku telah kembali menyibukkan dirinya dari sibuk yang paling sibuk dan dari lelah yang paling lelah.
Ia menggunakan banyak kata dari kota kata yang paling banyak mengucapkan selamat datang di banding selamat tinggal.

Katamu kau laut dan untuk menemuimu harus ku arungi samuderamu.
Disana, dikedalamannya kau menengglamkan segala rasamu yang bahkan tak mampu kubaca meski telah berulangkali mengamati samudera luasmu.
Aku terbata dan memilih kembali menjadi biduk di pinggiran hatimu.

Menyusun lipatan-lipatan doa dari sela jemariku dan mengarungi malam-malam sendirian demi memastikan langit sibuk dengan namamu.

Katamu sekali lagi, 
Di matamu aku akan tiba dengan perasaan jatuh Cinta.
Aku takut memandangi matamu yang luas bagai atlantik,  ia membuatku benar-benar tenggelam oleh jatuh,  membuat nafasku tersengal bagai jutaan kupu-kupu yang menyumpal udaraku.
Lalu setelah kau menenggelamkan ku, tiba-tiba saja kau menghilang dan pergi ke negeri dimana aku tak akan mampu kesana meski menggunakan sayap.

Hari ini abu-abu langit kembali mengantar isi kepalaku pada rindu yang kemudian kau buat.
Tiba-tiba dan selamat aku tenggelam!

Komentar

Postingan Populer