surat untuk September

untuk September..

menulis surat ini semata-mata sebagai bentuk protesku atas banyak hal yang telah kau berikan padaku di bulanmu ini.ini sebagai bentuk teriakanku atas segala hal yang kemudian kau sarangkan di kepalaku,di tempat yang tadinya ramai oleh satu senyum,namun kini senyum itu tanggal dan berubah menjadi masalah yang berdesak-desakan memenuhi semua ruang,aku gagal menyebut diriku kuat,aku salah menyebut diriku akan baik-baik saja,tidak ada yang seperti itu sekarang.aku lemah sangat lemah dan tanpa daya.mengira aku akan baik-baik saja tapi ternyata tak pernah adakebaik-baik sajaan ketika sendirian melewati ini.tapi aku selalu percaya Allah bersamaku.ini mungkin hanya bagian dimana aku harus melewati proses panjang untuk menjadi diriku yang lebih baik,

september...
beberapa hari ini aku merapal mantra pemanggil hujan,walaupun sebenarnya sangat tidak mungkin hujan akan turun.sesuatu yang membuat orang-orang menertawaiku.benar saja mantra itu bekerja namun bukan hujan yang sesungguhya melalinkan hujan yang menderas di punggungku.kau kemudian membawa seorang asing untuk menghentikan hujan itu di punggung ku,benar saja hujan itu berhenti,namun mengering dengan luka (baru).kau pasti sedang tertawa jika membaca bagian ini kan septermber....bagian dimana aku terlihat sangat bodoh,sangat bodoh untuk hal ini (perasaan),aku akui aku lemah di bagian ini,sangat malah,tapi apa dayaku,aku seperti orang normal lainnya,bahkan yang normal pun bisa bertindak berlebihan adari yang kulakukan.aku rasa masih dalam batas wajarku dengan perasaan.

ini sudah pukul 18:11 waktu tempatku menulis surat ini.
jangan mengerutkan keningmu seperti itu September,kamu harus tau surat ini keresahanku atas apa yang kau bawa padaku.kau akan segera berakhir dan harapku pun segala hal yang menyesakkan kepala serta dadaku ini usai.tentang diriku,tentang sokola,tentang persetruan keluargaku,tentang pekerjaanku,tentang perasaanku.semoga aku bisa segera terbangun dari semua itu,di Oktober kelak.
surat ini kaiu usaikan sampai disini dulu,semoga kau kemudian berbaik hati membalas surat ku ini dengan satu senyum di akhir september,beritahukan pada Tuhan bahwa aku menanti kejutan di akhir September :)

Komentar

Postingan Populer